Friday, May 1, 2009

Salam Terakhir

siapakah kau yang peramah
di mukaku..
dalam angin dingin di tanah yang asing
siapakah aku..
yang terharu oleh sayangmu
sewaktu lembutnya nafasmu
yang mengelus pipiku..
Memang kalau begitu aku
tak usah selalu sangsi
atas ejaan nama
yang lain dari yang kukenal
kerana tiba saatnya
sekalian nama kehilangan
..erti..
mencair di salam terakhir
menjadi ingatan
di tanah tersingkir





Seseorang yang diBENCi dan diSAYANGi

Aku terasa ingin
mendongak
melihat langit yang mendung
Biar terbasuh airmata bersama
hujan yang menuruni
bumi
ma...
Seharusnya luka ini hanya satu luka
Seharusnya aku sadar
aku kehilanganmu
Seharusnya aku sadar kau semakin
jauh meninggalkan aku

Seharusnya aku lebih tabah
kerna
Aku harus lebih mengerti rasamu
Tapi nyata..
aku tak mahu mengerti ma..
kenapa aku perlu mengerti rasamu
sedang rasaku tidak pernah dimengertikan?
kau yang pergi ma...
aku yang
bersunyi dalam pelukan kedinginan
pernahkah kau bertanya
apa yang aku rasakan?

Malam dikejauhan
mataku liar masih menari-nari
mencari
Bayanganmu

ma...bukankah aku juga manusia?

Aku seharusnya disayangi seperti kalian
ingin merasa bahagia..
ingin merasa belaian

Tapi kenapa aku ditinggalkan disini
Aku seharusnya merindukan pelukanmu
Aku seharusnya menyentuh alunan rerambutmu
Nyata aku berkhayal dengan pedih

Terasa ingin membencimu seisi sepenuh hatiku
Terasa ingin melontarmu jauh kelubuk derita
yang kurasa..

Aku memaksa
menjauhi rasaku sendiri
Seharusnya laraku..
bisa terhapus dengan airmata bersama hujan
Seharusnya aku terus mendingin
dan berhenti memikirkan
kau hadir.

tapi
pada siapa harus aku membenci..
pada siapa harus aku mencinta...
sedang
aku serahkan seluruh cintaku
segenapnya berbaur dengan kecemburuan melihat
bayangmu yang ada pada diriku

kenapa rasa ini
seolah membunuh dan menghiris-hiris
walau sesaat
aku teringin untuk senyum bahagia
kenapa..

Andai
Aku bisa terhapus bersama waktu yang
Berterbangan
aku mahu
Mengekorimu..

Namun kau tidak menoleh sekalipun
Kenapa..ma?
Aku kosong dan kesejukan kasihmu..

Seharusnya lilin itu kau nyalakan
Kala aku kedinginan ma..

penantianku
bersendiri..tak berpenghujung
Merindu tidak berbalas dan memeritkan.