Thursday, April 19, 2012

Surat


Apa khabar?
Bagaimana keadaan dirimu?
Sekarang aku berada di dekat air terjun.
Di sini terasa sejuk sekali
tempias-tempiasnya bagai mencium pipiku...

Aku mencium aroma air yang bergerak menari-nari
berangkulan di ruang udara
Jika engkau ada di sini...

Aku yakin kau akan terus berteriak sekencang-kencangnya
diantara gemuruh, antara teruja..
atau bahkan kau akan menangis menjadi-jadi
disela-sela percikan yang mengalir dan menitis

JERNIH..
Air disini begitu jernih, sangat jernih dan menyenangkan.
Buat aku ingin meneriak memanggil namamu
agar saja kau tahu aku memikirkan kamu.

Aku pernah menyelam ke dalam kebeningan hatimu
merasakan kesejukkannya dan menemukan apa yang kau cari.



PEJAM MATAMU.



Terekam ratusan monolog dalam hati. 
Bersiap bertutur jika bertemu. 
Dengan puluhan tanya yang masih menjejal. 
Mana yang sebaiknya diucap lebih dulu? 
Kalau ternyata kau hanya punya beberapa minit saja untukku(jika itu terjadi). 
Bagaimana agar kau bisa mengingatnya; catatan yang tertulis bertahun-tahun, di balik setiap lembaran rasa. 
Dalam cermin, aku mengeja apa yang dikatakan mataku. 
Membacanya membacamu. 
Terbacakah aku di matamu?

..pejam sebentar matamu, sayang..
agar kau tahu erti mataku sebalik matamu.


Hilang.Mencari.


aku mencarimu. 
menelusuri kata-kata di setiap paragraf. 
memperhatikan angka-angka. 
mendengarkan lirihan angin. 
membaca semua yang terhubung denganmu. 

berharap menemukan petunjuk di mana bisa menemukanmu.

sungguh bodoh, bahawa nyatanya aku yang sembunyi darimu.


am i lost?

#but yes, i wanna be found#

Pembiaran



Pembiaran. Ya, pembiaran. Mereka dengan sengaja membiarkan sebahagian masalah itu terjadi. Dan tidak memikirkannya. Apatah lagi menyelesaikannya. Kerana tidak semua masalah memang harus difikirkan. Kerana tidak semua masalah memang harus diselesaikan. Kerana memang ada banyak masalah yang selesai kerana tidak dipikirkan dan tidak diselesaikan. 

Hm. Ya, pembiaran. Dari sekian masalah yang kita punya,
Sedari berapa yang sesungguhnya hanya perlu pembiaran..

CINTA BARU


















DREAM CATC-her



Dream catcher atau penangkap mimpi berakar pada tradisi orang-orang penduduk pribumi Amerika (Indian) menggantungkan sebuah jaring-jaring simbolis di atas tubuh seseorang yang tidur untuk melindunginya dari mimpi buruk. Sebuah dream catcher terbuat dari sebuah simpul kayu berbentuk lingkaran yang di dalamnya terdapat sebuah jaring anyaman dengan lubang di tengahnya. Di bagian bawah lingkaran kayu itu terdapat dua atau lebih bulu yang tergantung-gantung. Dengan digantungkan di atas orang yang sedang bermimpi, dream catcher akan menyaring mimpi-mimpi dari udara malam, dan hanya akan membiarkan mimpi-mimpi yang baik dan pesan-pesan yang penting saja yang masuk ke dalam orang tersebut.
Ada banyak sekali legenda-legenda indah mengenai asal usul dream catcher ini, yang menceritakan apa yang boleh dilakukan oleh penangkap mimpi itu. 
Indian Lakota, misalnya, mempercayai bahawa mimpi yang baik ditangkap untuk menjadi bahagian dari jaringan kehidupan, sementara mimpi-mimpi buruk akan lewat begitu saja melalui lubang yang ada di tengah penangkap mimpi.
Legenda suku Navajo, Ojibwe, dan Chippewa menyatakan bahwa jaring itu menangkap mimpi buruk, mencegahnya masuk ke dalam impian, sementara mimpi-mimpi yang baik akan lewat melalui lubang di tengahnya. Dalam legenda ini, sinar matahari pagi akan memurnikan jaring itu dari mimpi-mimpi buruk yang ditangkapnya semalam. Penangkap mimpi untuk anak-anak dengan legenda yang disebut terakhir ini memiliki sebuah bulu di lubang tengahnya sehingga mimpi-mimpi yang baik boleh masuk ke dalam bulu itu dan masuk ke dalam mimpi.

Penangkap mimpi tradisional memiliki lapan titik tempat jaring menempel pada lingkaran, hal ini melambangkan lapan kaki labah-labah. Labah-labah melambangkan energi penciptaan kaum wanita, kebijaksanaan, dan pembelajaran. Dalam kebudayaan orang Indian, penangkap mimpi sangat penting untuk digantungkan di atas tempat tidur bayi supaya bayi terlindung dari mimpi buruk atau “angin jahat” (kuasa yang buruk). Penangkap-penangkap mimpi ini, kesemuanya dibuat dari simpai dan urat jaring pohon willow, tidak dibuat untuk dipakai selamanya. Ketika si anak tumbuh dewasa, penangkap mimpi ini biasanya diganti dengan yang baru untuk siklus kehidupan si anak berikutnya.

Meskipun gagasan tentang mimpi merupakan gagasan yang umum dikaitkan dengan dream catcher, tampaknya tujuan pemaknaan yang sesungguhnya dari penangkap mimpi ini lebih luas lagi.
Legenda suku Lakota, misalnya, meyakini bahawa selama perjalanan kehidupan banyak kekuatan yang boleh menghalangi kesedaran atas Roh Besar. Keyakinan pada Roh Besar boleh membuat penangkap mimpi tidak hanya akan menangkap mimpi-mimpi baik namun juga visi, gagasan, dan peluang yang baik yang bisa membantu seseorang mencapai tujuan dan cita-citanya. Oleh kerana itu, dream catcher tidak hanya berguna untuk tidur saja, namun lebih merupakan totem atau azimat yang dipercaya oleh sementara orang boleh memusatkan kuasa baik dan menghilangkan kuasa negatif.
Dewasa ini, dream catcher telah diadaptasi dan dipopularkan di kebudayaan Barat sebagai sebuah benda hiasan dan alat New Age. Anda boleh menjumpai dream catcher di internet dan kedai aksesori sebagai barang-barang hadiah istimewa untuk teman istimewa.

Sejenak


Ada kalanya, di saat tertentu kita sulit untuk memahami seseorang yang sudah sangat lama kita kenal, bahkan hidup bersama kita... mungkin itu yang terkadang aku rasakan, yang aku ungkapkan saat aku menghabiskan malam bersendiri saja. Hal yang wajar dirasakan oleh sesama teman, kerabat atau keluarga lainnya.. tapi yang menjadikannya sedikit serius adalah abah. aku rasa aku terasa susah nak memahami abah. Terlebih beberapa waktu ke belakang, selepas abah tinggal bersama isteri baru menjalani kehidupan dengan keluarga baru.

“Aku kadang tak paham jalan pikirannya abah”

Ada saat-saat tertentu di mana abah tunjukkan karakternya yang sama sekali tidak terlihat sebelumnya. dan ini cukup mengusik hati adik-adik aku. Entahlah..
Mungkin aku dan adik-adik aku tidak pernah memahami abah sepenuhnya, mungkin darah abah tidak mengalir di dalam pembuluh-pembuluh nadinya?Tapi barangkali yang penting bukanlah bagaimana perasaan aku terhadap segala kekurangan kecil abah aku, melainkan fakta bahwa aku mengetahui semua kelemahannya itu. 
Barangkali kedekatan dengan seseorang bukan hanya bererti kita 'mencintai' segala sesuatu tentang dirinya, tetapi mengetahui segala sesuatu tentang dirinya — dan tetap BERTAHAN bersamanya..sehingga kita memilih jalan untuk berlalu pergi, menjalani hari-hari berdikari sendiri.(tetap berfikir supaya tidak pernah lupa)
Kata orang, tidak ada yang namanya perkawinan sempurna. Mungkin sebab itu mereka bercerai. .yang sebenarnya tidak ada, adalah perkawinan yang mudah.
Adik aku cakap dia kena halau keluar. Dia dah tak kena peduli. Aku tanya mengapa? Apa kesilapan yang dia buat sampai abah marah?Apa yang jadi? -Dia tak mahu ambil peduli dah, dia tak mahu tanggung dah-
Sejenak aku diam.berlarutan aku berdiam.Berfikir. Mengapa?Nanti.....lepas ini apa?Aku faham tapi bagaimana aku berdepan untuk menjelaskan situasi aku pada orang2 yang bertanya aku. Mungkin tidak perlu.
Aku masih terus bertalian, berutusan khabar dengan adik aku. Sampai satu masa aku mcm terputus sekejap katan dengan abah aku. Aku mesej tak berbalas. Aku call tak langsung diangkat. Hmm..Cukup saja mesej aku sampaikan isi hati, agar dia mengerti walaupun tak berbalas. Itu pilihan abah agaknya. Jadi aku tidak pernah meminta2.Aku tidak pernah menagih-nagih. Aku tidak mahu menyusahkan.Jauh sekali melupakan..
Harapan aku cuma mengharap kebe'dikari'an mengajar adik aku tabah. Tidak perlu aku berkata.Aku dah lalui. Sebab aku masih melalui -ruang- tue. Aku masih mengharap. Penuh pengharapan.TABAH bukan bermakna tiada airmata. Airmata itu maknanya PENGHARAPAN.seka. airmata bukan satu kelemahan..Jangan pernah lemah. Jangan pula keraskan hati.Berlemah lembutlah...
Selagi kita masih ada Tuhan. Biar Allah jadi motivasi tertinggi kita.

MUTLAK




Kesedaran! Satu kata yang mutlak harus dimiliki oleh setiap manusia. Kesedaran akan alam sekitar akan membawa kita kepada banyak hal yang berkaitan dengan masalah sosial mahupun alam. Di situlah kesedaran kita diuji secara mutlak, apakah kita termasuk orang yang mampu membaca, mencatat, menganalisa, mengendapkan dalam fikiran dan qalbu kita, sambil mengaitkan dengan pelbagai kejadian (yang bukan kebetulan) di sekitar kita, agar kita secara sedar boleh berkaitan dengan baik dan benar dengan persekitaran kita.