Ada kalanya, di saat tertentu kita sulit untuk memahami seseorang yang sudah sangat lama kita kenal, bahkan hidup bersama kita... mungkin itu yang terkadang aku rasakan, yang aku ungkapkan saat aku menghabiskan malam bersendiri saja. Hal yang wajar dirasakan oleh sesama teman, kerabat atau keluarga lainnya.. tapi yang menjadikannya sedikit serius adalah abah. aku rasa aku terasa susah nak memahami abah. Terlebih beberapa waktu ke belakang, selepas abah tinggal bersama isteri baru menjalani kehidupan dengan keluarga baru.
“Aku kadang tak paham jalan pikirannya abah”
Ada saat-saat tertentu di mana abah tunjukkan karakternya yang sama sekali tidak terlihat sebelumnya. dan ini cukup mengusik hati adik-adik aku. Entahlah..
Mungkin aku dan adik-adik aku tidak pernah memahami abah sepenuhnya, mungkin darah abah tidak mengalir di dalam pembuluh-pembuluh nadinya?Tapi barangkali yang penting bukanlah bagaimana perasaan aku terhadap segala kekurangan kecil abah aku, melainkan fakta bahwa aku mengetahui semua kelemahannya itu.
Barangkali kedekatan dengan seseorang bukan hanya bererti kita 'mencintai' segala sesuatu tentang dirinya, tetapi mengetahui segala sesuatu tentang dirinya — dan tetap BERTAHAN bersamanya..sehingga kita memilih jalan untuk berlalu pergi, menjalani hari-hari berdikari sendiri.(tetap berfikir supaya tidak pernah lupa)
Kata orang, tidak ada yang namanya perkawinan sempurna. Mungkin sebab itu mereka bercerai. .yang sebenarnya tidak ada, adalah perkawinan yang mudah.
Adik aku cakap dia kena halau keluar. Dia dah tak kena peduli. Aku tanya mengapa? Apa kesilapan yang dia buat sampai abah marah?Apa yang jadi? -Dia tak mahu ambil peduli dah, dia tak mahu tanggung dah-
Sejenak aku diam.berlarutan aku berdiam.Berfikir. Mengapa?Nanti.....lepas ini apa?Aku faham tapi bagaimana aku berdepan untuk menjelaskan situasi aku pada orang2 yang bertanya aku. Mungkin tidak perlu.
Aku masih terus bertalian, berutusan khabar dengan adik aku. Sampai satu masa aku mcm terputus sekejap katan dengan abah aku. Aku mesej tak berbalas. Aku call tak langsung diangkat. Hmm..Cukup saja mesej aku sampaikan isi hati, agar dia mengerti walaupun tak berbalas. Itu pilihan abah agaknya. Jadi aku tidak pernah meminta2.Aku tidak pernah menagih-nagih. Aku tidak mahu menyusahkan.Jauh sekali melupakan..
Harapan aku cuma mengharap kebe'dikari'an mengajar adik aku tabah. Tidak perlu aku berkata.Aku dah lalui. Sebab aku masih melalui -ruang- tue. Aku masih mengharap. Penuh pengharapan.TABAH bukan bermakna tiada airmata. Airmata itu maknanya PENGHARAPAN.seka. airmata bukan satu kelemahan..Jangan pernah lemah. Jangan pula keraskan hati.Berlemah lembutlah...
Selagi kita masih ada Tuhan. Biar Allah jadi motivasi tertinggi kita.
No comments:
Post a Comment